Halaman

Senin, 26 Maret 2012

puisi cinta


Terpaksa Melepasmu

Di beranda rumah ini,kurebahkan tubuh lelahku,
Kupandangi langit malam,
Yang tampak hampa tanpa bintang.

Tiba tiba,
Sebuah cahaya berkilat cepat,
Aku sangat takut,hingga aku hanya mampu pejamkan mata.

Kemudian,ragu ragu ku buka mata ini,
Dan kulihat,
Sesosok bidadari tengah menari nari diatas langit.

Ia terbang meliuk liuk,
Lalu sambil terus menari,ia lebarkan sayap indahnya,
Coba tuk pamerkan keindahan dan kesempurnaannya.

Dan aku,aku hanya mampu terpaku di beranda rumahku,
Tak dapat kupungkiri,
Bidadari tersebut benar benar mempesonaku.

Sempat terlintas dalam benakku tuk memilikinya,
Namun kemudian aku sadar,diriku tak sempurna,
Dan,aku tak pantas memilikinya.

Hingga kemudian,
Aku biarkan dia terus menggodaku,
Kucoba nikmati keindahannya,sebelum ia pergi.

Hingga akhirnya,fajar kembali menyapa,
Dan kulihat ia sangat kecewa,ia  pun kembali ke nirwana,
Tinggalkan semua keindahan yang ia bawa malam itu.

Wahai bidadari,maafkan aku,aku terpaksa melepasmu,
Bukan karena aku tak suka,
Namun karena aku tak pantas untuk memilikimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar