Terpaksa Melepasmu
Di
beranda rumah ini,kurebahkan tubuh lelahku,
Kupandangi
langit malam,
Yang
tampak hampa tanpa bintang.
Tiba
tiba,
Sebuah
cahaya berkilat cepat,
Aku
sangat takut,hingga aku hanya mampu pejamkan mata.
Kemudian,ragu
ragu ku buka mata ini,
Dan
kulihat,
Sesosok
bidadari tengah menari nari diatas langit.
Ia
terbang meliuk liuk,
Lalu
sambil terus menari,ia lebarkan sayap indahnya,
Coba
tuk pamerkan keindahan dan kesempurnaannya.
Dan
aku,aku hanya mampu terpaku di beranda rumahku,
Tak
dapat kupungkiri,
Bidadari
tersebut benar benar mempesonaku.
Sempat
terlintas dalam benakku tuk memilikinya,
Namun
kemudian aku sadar,diriku tak sempurna,
Dan,aku
tak pantas memilikinya.
Hingga
kemudian,
Aku
biarkan dia terus menggodaku,
Kucoba
nikmati keindahannya,sebelum ia pergi.
Hingga
akhirnya,fajar kembali menyapa,
Dan
kulihat ia sangat kecewa,ia pun kembali
ke nirwana,
Tinggalkan
semua keindahan yang ia bawa malam itu.
Wahai
bidadari,maafkan aku,aku terpaksa melepasmu,
Bukan
karena aku tak suka,
Namun
karena aku tak pantas untuk memilikimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar